STMKG

TINGKATKAN SISTEM PRAKIRAAN BENCANA KELAUTAN, STMKG GELAR  TRAINING JOINT WORKSHOP ON TSUNAMI, STORM SURGE, AND OTHER OCEAN HAZARDS FORECASTING

Tangerang (26/09)— Pada Kamis, 26 September 2024, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) telah menyelenggarakan kegiatan Training Joint Workshop on Tsunami, Storm Surge, and Other Ocean Hazards Forecasting yang bekerja sama dengan National Marine Environmental Forecasting Center (NMEFC) China. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di Ruang Kuliah Umum Suko Prayitno Adi, Kampus STMKG, Tanah Tinggi, Tangerang. Kegiatan dihadiri oleh Suko Prayitno Adi selaku pembuka acara dan Plt. Ketua STMKG, Fujiang Yu, selaku Director-General of NMEFC, Dakui Wang, Zongchen Wang, Jianxi Dong, dan Yuanyong Gao sebagai pembicara dari NMEFC, serta taruna/i dan Tugas Belajar STMKG. Kegiatan workshop ini merupakan salah satu kolaborasi antara STMKG dengan NMEFC yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman taruna/i serta dosen STMKG mengenai metode dalam memprediksi dan memantau bencana kelautan seperti tsunami dan storm surge.

Sambutan Suko Prayitno Adi pada kegiatan workshop dengan NMEFC China
Sumber: Alensa STMKG

Sesi pembukaan joint workshop diawali dengan sambutan dari Suko Prayitno Adi yang merupakan Plt. Ketua STMKG. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap tamu undangan dari NMEFC yang telah bersedia untuk berkolaborasi dengan STMKG dalam penyelenggaraan acara ini. Beliau juga menyampaikan overview singkat mengenai STMKG dan relevansi dari kegiatan ini dengan rencana serta kualifikasi yang ingin dicapai STMKG kedepannya sebagai Center of Excellence di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Setelah sambutan berakhir, acara dilanjutkan dengan pengenalan pemateri utama pada workshop ini yaitu Dakui Wang, Zongchen Wang, Jianxi Dong, dan Yuanyong Gao. yang masing – masing merupakan ahli dari NMEFC dalam cabang ilmu kelautan yang berbeda.

Sesi training wave model dengan Yuanyong Gao
Sumber: Alensa STMKG

Setelah pembukaan, acara kemudian memasuki sesi materi. Pada sesi materi kali ini, dipaparkan empat materi berbeda yang disajikan secara informatif oleh setiap pemateri. Materi pertama adalah overview singkat NMEFC yang disampaikan oleh Dakui Wang. Selanjutnya, Zongchen Wang memberikan materi prakiraan tsunami. Jianxi Dong kemudian membahas prakiraan storm surge. Terakhir, Yuanyong Gao memaparkan mengenai Finite Volume Wave Model (FVWAM). Sesi materi kemudian diikuti oleh sesi diskusi antara pemateri dan partisipan acara. Setelah sesi materi dan diskusi selesai, acara pun diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada tamu undangan dan pembicara workshop. Pada akhir acara, Fujiang Yu dalam wawancaranya selaku General Director of NMEFC menyampaikan pesan mengenai  langkah – langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan sistem prakiraan di bidang cuaca kelautan Indonesia.   Beliau menyampaikan bahwa langkah yang utama adalah dengan meningkatkan teknologi serta fasilitas dalam observasi dan prakiraan kondisi kelautan. Selain itu, beliau juga mengkonfirmasi bahwa kerjasama yang berkelanjutan antara NMEFC dengan STMKG dan BMKG di masa depan adalah hal yang memungkinkan. Harapannya kerjasama tersebut dapat menghasilkan dampak yang positif, terutama terhadap kehidupan masyarakat pesisir.

Suko Prayitno Adi dan Fujiang Yu, beserta pemateri workshop pada sesi foto bersama dengan taruna/i
Sumber: Alensa STMKG

Secara keseluruhan pelaksanaan joint workshop telah berjalan secara tertib dan lancar. Dengan dilaksanakannya joint workshop ini, harapannya taruna/i beserta Tugas Belajar dan dosen STMKG dapat memperluas wawasan serta menambah pemahaman mereka tentang metode yang lebih efektif untuk prakiraan bencana kelautan. Peningkatan dalam pengetahuan dan penggunaan metode prakiraan bencana kelautan yang lebih efektif oleh taruna/i STMKG  serta  BMKG tentu akan memberikan hasil prakiraan  yang  lebih baik untuk pencegahan atau penanggulangan tsunami, storm surge, dan bencana kelautan lainnya. Hal ini akan membawa manfaat tidak hanya terhadap kinerja BMKG sebagai badan cuaca nasional tetapi juga kehidupan masyarakat pesisir yang sangat terpengaruh oleh cuaca laut.

Pewarta: Ni Made Orcidia Wulaning Sari dan Muhammad Aulia Zikri
Editor : Fachrur Surya Amanna dan Marzuki Sinambela