STMKG

TINGKATKAN KEWASPADAAN BENCANA GEO-HYDROMETEOROLOGI, STMKG GELAR KULIAH UMUM TALK ON HAZARDS, RISK, AND RESILIENCE

Tangerang (13/09) — Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) mengadakan kuliah umum yang mengusung tema “Talk on Hazards, Risk, and Resilience” pada Jumat, 13 September 2024. STMKG mengundang Prof. Bruce D. Malamud dari Institute of Hazard, Risk, and Resilience, Durham University sebagai pembicara pada kuliah umum kali ini. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Ruang Kuliah Umum STMKG, zoom meeting, dan juga disiarkan secara langsung di laman YouTube STMKG Official. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat struktural STMKG, tenaga pendidik, dan juga taruna/i STMKG.

Kegiatan ini dibuka dengan opening speech yang disampaikan oleh Plt. Ketua STMKG, Suko Prayitno Adi. Dalam sambutannya, Suko menyampaikan bahwa kuliah umum ini sangat penting karena dapat meningkatkan pengetahuan terutama tentang bahaya, risiko, serta ketahanan terhadap bencana alam gempa bumi dan tsunami di Indonesia. Suko juga menyampaikan harapannya agar kerja sama yang telah terjalin saat ini dapat terus terjalin ke depannya. Pada kegiatan ini diharapkan agar taruna/i STMKG dapat menyimak dan aktif bertanya untuk menggali ilmu lebih banyak selama kegiatan ini berlangsung karena narasumber yang dihadirkan merupakan penggiat di bidang Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, dan Instrumentasi-MKG.

Sesi penyampaian materi oleh Prof. Bruce D. Malamud
Sumber: Alensa STMKG

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Prof. Bruce D. Malamud mengenai Multi-Hazard Interrelationships and Dynamic Risk Scenarios. Dalam pemaparan ini ditekankan bahwa satu bencana alam yang terjadi dapat memicu bencana alam lainnya, contohnya adalah bencana gempa bumi yang dapat memicu bencana tanah longsor dan tsunami. Pendekatan multi-hazard perlu dipahami karena dapat digunakan untuk mempertimbangkan risiko dampak yang dapat ditimbulkan ketika bencana alam terjadi, khususnya di wilayah perkotaan atau padat penduduk. Metode ini juga dapat digunakan sebagai panduan untuk mempertimbangkan skenario perubahan kerentanan dan paparan (yang dinamis). Bencana alam yang saling berhubungan tidak selalu berasal dari disiplin ilmu yang sama. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi antar disiplin ilmu untuk saling berdiskusi dalam upaya meminimalisir dampak dari bencana alam yang berpotensi terjadi di Indonesia.

Sesi dokumentasi pada kegiatan kuliah umum Talk on Hazards, Risk, and Resilience
Sumber: Alensa STMKG

Secara keseluruhan, kuliah umum telah terlaksana dengan baik dan lancar tanpa adanya hambatan. Para audiens juga terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan peserta pada saat sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini, banyak peserta yang mengajukan pertanyaan kritis untuk menambah wawasan mereka. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan civitas academica STMKG mengenai hubungan multi-hazard dan skenario risiko dinamis. Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini dapat memantik kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi di Indonesia.

Pewarta: Aisyah Athiyyah Ashma dan Nanda Abdul Latif
Editor: Alrachmah Wahyuningsih Prasetya dan Marzuki Sinambela