Jakarta (4/01)—Menteri Perhubungan RI resmi menutup Posko Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, yang telah berlangsung sejak tanggal 15 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024. Kegiatan yang berpusat di kantor Kementerian Perhubungan ini juga melibatkan berbagai pihak, yaitu SAR, KNKT, Korlantas Polri, KAI, Angkasa Pura, PELNI, termasuk BMKG, sebagai salah satu stakeholder penting. BMKG turut berperan aktif selama 24 jam secara bergantian oleh para pegawai, juga dibantu oleh taruna/i STMKG dalam melakukan piket jaga posko.
Pada wawancara terpisah, Andri sebagai Plt. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, menekankan urgensi peran BMKG dalam kegiatan ini. “Aktivitas mobilitas masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru, terutama transportasi darat, udara, dan laut, sangat dipengaruhi oleh dinamika cuaca. Kehadiran BMKG menjadi sangat vital karena kami memberikan informasi real-time dan prediksi kedepannya. Diana, perwakilan dari BMKG menambahkan, “BMKG memberikan berbagai produk informasi yang mendukung mobilitas selama periode Natal dan Tahun Baru 2024. Salah satunya yaitu informasi khusus jalur transportasi darat dapat diakses melalui website BMKG sepanjang periode liburan. Selain itu, posko lainnya juga ada di Dermaga 3 Merak memiliki tugas khusus melakukan pengamatan di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni.”
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyampaikan terima kasih atas kerja keras semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini pada upacara penutupan. Beliau juga menyampaikan bahwa tidak ada masalah cuaca yang berarti di lapangan sehingga bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Penutupan kegiatan ini menandai berakhirnya Posko Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang berpusat di Kementerian Perhubungan RI. Dengan dukungan aktif berbagai pihak termasuk BMKG, menunjukkan bahwa keberhasilan ini merupakan sebuah komitmen bersama dalam menjaga kelancaran mobilitas dan aktivitas masyarakat Indonesia selama periode Natal dan Tahun Baru.
Pewarta : Manda Nurrohman Akuba dan Naufal Kamil Fauzi
Editor : Alrachmah Wahyuningsih Prasetya dan Marzuki Sinambela